Novel Coronavirus (2019-nCoV)

Edisi Januari - Februari 2020

Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO meminta kewaspadaan atas beberapa kasus pneumonia yang terjadi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Virus tersebut tidak cocok dengan virus lain yang sudah dikenali sehingga menimbulkan kekhawatiran jika jenis virus baru maka tidak diketahui bagaimana dampaknya terhadap manusia.

Seminggu kemudian, 7 Januari 2020, pemerintah China memberikan konfirmasi bahwa mereka telah mengidentifikasi virus baru. Virus baru ini merupakan coronavirus, yang merupakan satu keluarga denga virus flu (common cold), dan virus-virus seperti SARS dan MERS. Sementara ini virus baru ini dinamakan “2019-nCoV.”

WHO telah bekerja sama dengan pemerintah China dan para ahli global untuk mempelajari lebih jauh mengenai virus ini; bagaimana dampaknya pada manusia, bagaimana cara mengobatinya, dan apa yang dapat dilakukan negara untuk menyikapi situasi ini

WHO Novel Coronavirus (2019-nCoV) Situation Report, 26 Jan 2020

Karena virus ini merupakan coronavirus, yang biasanya menyebabkan penyakit pernapasan, WHO telah memberikan saran untuk pencegahan tertular penyakit ini. Rekomendasi WHO untuk masyarakat umum untuk mengurangi paparan dan penularan penyakit ini adalah sebagai berikut:

Sering mencuci tangan menggunakan cairan pembersih atau sabun yang mengandung alkohol dan menggunakan air;
Pada saat batuk atau bersin, menutup mulut dan hidung dengan lengan atas atau tisu - segera buang tisu dan cuci tangan;
Hindari kontak dengan orang yang demam dan batuk;
Jika Anda demam, batuk dan sulit bernapas segera ke dokter dan berikan informasi tentang perjalanan yang Anda lakukan dengan pihak klinik atau rumah sakit;
Jika pergi ke pasar di area yang ada kasus novel coronavirus, hindari kontak langsung dengan hewan hidup dan permukaan-permukaan yang terkena kontak dengan hewan;

Hindari konsumsi produk hewan yang mentah atau kurang matang. Daging mentah, susu atau organ hewan harus ditangani dengan baik, untuk mencegah kontaminasi silang dengan makanan kurang matang, dengan mengacu pada praktek-praktek keamanan pangan yang baik.

Sumber :