top of page

Bahaya Psikososial di Tempat Kerja



Pendahuluan

Istilah ‘psikososial’ mengacu pada hubungan timbal balik antara pikiran dan perilaku individu dengan lingkungan sosialnya. Bahaya psikososial adalah segala sesuatu yang terkait rancangan atau pengelolaan pekerjaan atau lingkungan kerja yang dapat meningkatkan risiko merugikan, seperti menyebabkan stres kerja, atau bahkan dapat memperburuk stres yang tidak terkait dengan pekerjaan, serta memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan pekerja.

Bagi kesehatan individu, bahaya psikososial dapat menyebabkan stres kerja. Meskipun stres bukanlah suatu penyakit, stres merupakan tanda pertama dari suatu masalah. Jika tubuh mengalami ketegangan terus-menerus, stres dapat menyebabkan perubahan akut dan kronis yang dapat memicu kerusakan jangka panjang pada sistem dan organ, terutama jika tubuh tidak dapat beristirahat dan memulihkan diri. Stres dalam jangka panjang dapat menyebabkan hilangnya ingatan, tukak lambung / maag, radang usus, gangguan muskuloskeletal, serta hipertensi yang dapat berkembang menjadi penyakit jantung dan kardiovaskular. Hal ini juga dapat mengubah fungsi kekebalan tubuh, yang pada akhirnya dapat memfasilitasi perkembangan kanker.


Bagi organisasi, bahaya psikososial dapat berdampak pada kinerja bisnis secara keseluruhan, peningkatan ketidakhadiran dan kehadiran dengan kondisi sakit dan tidak dapat bekerja secara efektif, serta peningkatan tingkat kecelakaan dan cedera. Ketidakhadiran karyawan akibat stres kerja cenderung lebih lama dibandingkan ketidakhadiran yang disebabkan oleh sebab lain. Selain itu, stres kerja juga dapat berkontribusi pada peningkatan angka pensiun dini. Menurut OSHA Eropa (2023), dampak dari buruknya kinerja bisnis tersebut diperkirakan dapat menyebabkan kerugian cukup besar yang ditanggung dunia usaha dan masyarakat hingga mencapai miliaran euro di tingkat nasional.


Secara umum, berikut ini bahaya psikososial di tempat kerja, antara lain:

  • Tuntutan kerja – tuntutan mungkin mempunyai dampak positif atau negatif, tergantung pada kemampuan individu untuk mengatasinya, serta tingkat dukungan yang diberikan oleh organisasi untuk membantu mereka mengelola tuntutan tersebut. Dampak negatif akan muncul ketika pengetahuan dan kemampuan individu untuk mengatasi masalah tidak sesuai dengan tuntutan pekerjaan dan harapan budaya organisasi.

  • Ketidakamanan kerja (job insecurity), perubahan organisasi dan restrukturisasi – semua organisasi akan mengalami perubahan, namun meskipun perubahannya positif, hal ini masih dapat meningkatkan ketidakstabilan dan tekanan pada pekerja. Sehingga dapat menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran terhadap keamanan kerja (job security), yang mengarah pada masalah seperti meningkatnya ketidakhadiran dan kemungkinan meningkatnya mental health.

  • Hubungan di tempat kerja – pekerjaan dapat menciptakan “perasaan saling memiliki” dan “hubungan sosial” melalui hubungan kerja. Jika hal ini rusak atau tidak ada di tempat kerja, maka dapat menyebabkan masalah kesehatan terkait stres kerja. Hubungan di tempat kerja dapat dipengaruhi oleh kurangnya dukungan sosial atau konflik antarpribadi.

  • Kekerasan atau trauma terkait pekerjaan – termasuk perilaku sosial yang merugikan, bullying dan pelecehan di tempat kerja.


Pengelolaan Bahaya Psikososial dan Stres Kerja

Health and Safety Executive (HSE) UK telah mengembangkan enam bidang desain kerja yang dapat membantu mengelola bahaya psikososial dan stress kerja, antara lain:

  • Demands – atau mengelola tuntutan permasalahan seperti beban kerja, pola kerja dan lingkungan kerja.

  • Control – mengelola seberapa banyak pendapat yang dimiliki seseorang dalam cara melakukan pekerjaannya.

  • Support – mencakup dorongan, sponsorship, dan sumber daya yang diberikan oleh organisasi, manajemen lini, dan kolega.

  • Relationships – termasuk membangun kerja positif untuk menghindari konflik dan menangani perilaku yang tidak dapat diterima.

  • Role – pemahaman pekerja mengenai peran mereka dalam organisasi; dan tanggung jawab organisasi untuk memastikan bahwa mereka tidak mempunyai peran yang saling bertentangan

  • Change – bagaimana perubahan organisasi (besar atau kecil) dikelola dan dikomunikasikan.

Untuk mengurangi risiko bahaya psikososial, manajemen dari organisasi perlu terlibat dan berkomitmen untuk mengatasinya, serta menyediakan sumber daya untuk mengendalikan dan menanganinya. Manajemen dapat membentuk sub-kelompok atau komite kesehatan dan keselamatan dari perwakilan berbagai departemen untuk mengumpulkan dan menyampaikan informasi terkini terkait kondisi pekerja. Selain itu, bahaya psikososial dapat diatasi dengan cara yang sama seperti bahaya atau risiko fisik lainnya, yaitu dengan menggunakan metode dan sistem rencana, lakukan, periksa, dan bertindak. Jika Anda memerlukan klarifikasi atau informasi lebih lanjut mengenai bahaya psikososial di tempat kerja, jangan ragu untuk menghubungi kami. EASindo siap membantu Anda untuk menjawab pertanyaan apa pun yang mungkin Anda miliki tentang hal ini.


Sumber:



Comments


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page