top of page

Evaluasi dan Peningkatan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)



Perusahaan harus secara berkala atau setidaknya setiap tahun mengevaluasi implementasi program K3. Evaluasi ini dilakukan untuk mengidentifikasi peluang peningkatan/perbaikan program sehingga implementasi di tahun berikutnya dapat disesuaikan berdasarkan hasil evaluasi tersebut.


Evaluasi dan perbaikan program meliputi:

  • Melaporkan target kemajuan program berdasarkan tujuan serta indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan.

  • Mengevaluasi program secara berkala untuk mengidentifikasi kekurangan dan peluang perbaikan.

  • Memberikan kesempatan kepada pekerja untuk berpartisipasi dalam memberikan umpan-balik untuk perbaikan program.

Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi dan meningkatkan program K3.

Langkah 1: Memonitor kinerja dan kemajuan (progress) program.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan indikator kinerja kunci atau key performance indicators (KPIs) yang dapat berupa indikator lagging dan leading. Indikator leading bersifat proaktif, tindakan preventif dan prediktif yang memberikan informasi tentang kinerja efektif K3. Sedangkan indikator lagging mengukur kejadian dan frekuensi kejadian yang sudah terjadi, seperti jumlah atau tingkat cedera, penyakit, dan kematian.


Bagaimana cara melakukannya?

  1. Mengembangkan dan memonitor indikator lagging, seperti:

    1. Jumlah dan tingkat keparahan cedera dan penyakit.

    2. Hasil pemantauan pajanan pekerja yang menunjukkan bahwa pajanan tersebut berbahaya.

    3. Data kompensasi pekerja, termasuk jumlah klaim, tarif, dan biaya.

  2. Mengembangkan dan memonitor indikator leading, seperti:

    1. Tingkat partisipasi pekerja dalam kegiatan program K3.

    2. Jumlah saran K3 dari pekerja.

    3. Jumlah laporan bahaya, kejadian nyaris celaka, dan kasus P3K .

    4. Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menanggapi laporan.

    5. Jumlah dan frekuensi walkthrough manajemen.

    6. Jumlah dan tingkat keparahan bahaya yang diidentifikasi saat inspeksi.

    7. Jumlah pekerja yang telah menyelesaikan pelatihan K3 yang diwajibkan.

    8. Penyelesaian tindakan perbaikan tepat waktu.

    9. Penyelesaian tepat waktu kegiatan preventive maintenance yang direncanakan.

    10. Pendapat pekerja mengenai efektivitas program yang diperoleh misalnya dari survei safety climate.

  3. Analisis KPIs dan evaluasi kemajuannya dari waktu ke waktu.

  4. Memberikan informasi tentang pencapaian KPIs kepada pekerja dan meminta masukan mereka untuk dapat meningkatkan kinerja lebih baik lagi.

  5. Jika terdapat success story dalam memperbaiki kinerja, bagikan pengalaman tersebut ke departemen atau organisasi lain.


Langkah 2: Melakukan verifikasi bahwa program telah diterapkan dan terlaksana dengan baik.

Pada tahap awal atau setidaknya setiap tahun, Perusahaan perlu mengevaluasi program untuk memastikan bahwa program tersebut berjalan sebagaimana mestinya, efektif dalam mengendalikan bahaya yang teridentifikasi, dan mengalami kemajuan untuk mencapai tujuan dan sasaran K3 yang telah ditetapkan. Ruang lingkup dan frekuensi evaluasi program akan bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti kompleksitas, kematangan program, serta jenis bahaya yang harus dikendalikan.


Bagaimana cara melakukannya?

  1. Melakukan verifikasi bahwa elemen inti program telah dilaksanakan sepenuhnya.

  2. Melibatkan pekerja dalam semua aspek evaluasi program, termasuk dalam meninjau informasi (seperti laporan insiden dan hasil pemantauan pajanan), menetapkan dan memonitor KPIs, serta mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan program.

  3. Melakukan verifikasi bahwa proses-proses utama berikut sudah ada dan dijalankan sebagaimana mestinya:

    1. Melaporkan cedera, penyakit, insiden, bahaya, dan lain-lain yang menjadi perhatian Perusahaan.

    2. Melakukan inspeksi tempat kerja dan investigasi insiden.

    3. Melacak kemajuan pengendalian bahaya yang teridentifikasi dan memastikan efektifitas tindakan pengendalian yang dilakukan.

    4. Mengumpulkan dan melaporkan data yang diperlukan untuk memantau kemajuan dan kinerja program.

  4. Meninjau hasil audit compliance untuk memastikan bahwa setiap kekurangan program telah teridentifikasi. Serta melakukan verifikasi bahwa tindakan pengendalian atau intervensi telah dilakukan.


Langkah 3: Memperbaiki kekurangan program dan mengidentifikasi peluang untuk memperbaikinya.

Ketika terdapat kekurangan atau kelemahan pada program K3, maka manajemen atas perlu berkoordinasi dengan manajer, supervisor, dan pekerja untuk segera mengambil tindakan perbaikan dan mencegah hal tersebut terulang kembali.


Bagaimana cara melakukannya?

  1. Mencari masukan secara proaktif dari manager, supervisor, pekerja, dan pemangku kepentingan lainnya tentang bagaimana cara meningkatkan program K3.

  2. Menentukan apakah perlu dilakukan perubahan pada peralatan, fasilitas, material, key personel, atau praktik kerja.

  3. Menentukan apakah indikator dan sasaran kinerja masih relevan. Jika tidak, rubah indikator dan sasaran kinerja agar lebih efektif dalam mendorong peningkatan K3 di tempat kerja.


Sumber:

OSHA. 2016. Recommended Practices for Safety and Health Programs. Diakses dari https://www.osha.gov/safety-management/program-evaluation tanggal 28 November 2023.






Comments


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page