Virus ZIKA
Edisi Februari 2016
Belakangan ini masyarakat Indonesia dikejutkan tentang virus Zika. Sebenarnya virus tersebut bukanlah virus baru namun karena adanya temuan kemungkinan hubungaan antara infeksi virus tersebut dengan bayi lahir dengan ukuran kepala yang kecil di Brasil pada akhir tahun 2015, virus tersebut menjadi “terkenal”. Virus tersebut disebarkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes yang merupakan nyamuk penyebab penyakit Dengue dan Chikungunya. Nyamuk tersebut hidup dan berkembang biak di air yang bersih, biasanya nyamuk tersebut menggigit di siang hari bukan di malam hari.
Gejala dari infeksi virus zika yaitu demam, kemerahan/ ruam, nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala dan mata merah (konjungtivitis). Gejala penyakit ini biasanya ringan dan akan hilang dalam beberapa hari hingga seminggu. Orang yang terkena infeksi jarang membutuhkan perawatan rawat inap dan jarang sekali menyebabkan kematian. Karena gejala infeksi virus ini mirip dengan infeksi Dengue dan Chikungunya maka bila terdapat gejala-gejala diatas disarankan untuk memeriksakan kesehatan ke fasilitas kesehatan terdekat terutama ibu hamil.
Gigitan nyamuk aedes aegypti yang terinfeksi virus zika pada ibu yang sedang mengandungmemiliki kemungkinan untuk mengalami kelainan pada janin yang ada dalam kandungan. Penatalaksanaan penyakit tersebut antara lain dengan istirahat yang banyak, minum yang cukup agar terhindar dari dehidrasi, minum obat analgetik (penghilang nyeri)/ antipiretik (penurun demam) seperti parasetamol untuk menghilangkan gejala demam dan nyeri. Hindari penggunaan obat yang termasuk golongan AINS (Anti Inflamasi Non Steroid) agar terhindar dari kejadian pendarahan saluran cerna, bila ragu-ragu atau sedang dalam pengobatan dengan penyakit lain maka disarankan agar berkonsultasi dengan dokter anda.
Vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan tapi bukan berarti tidak dapat kita cegah. Pencegahan dapat kita lakukan seperti selalu menjaga kebersihan, hindari adanya genangan air – bukan air kotor saja tapi kita waspadai genangan air bersih karena nyamuk Aedes berkembang biak di air yang bersih. Mencegah gigitan nyamuk Aedes pada siang hari dengan obat “pengusirnyamuk” atau bila kita atau anggota keluarga tidur siang menggunakan kelambu.
Prinsip pola hidup bersih harus selalu kita lakukan agar dapat terhindar dari infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk tersebut.**
Newsletter dapat diunduh di sini.