Bahaya Kelelahan (Fatigue) Pada Pengemudi disaat Mudik
Edisi Juni 2016
Salah satu budaya khas Indonesia pada liburan Idul Fitri adalah melakukan ‘mudik’ atau pulang ke kampung halaman. Tujuan utamanya adalah untuk bersilaturahmi dengan orangtua dan sanak saudara yang mungkin sudah lama tidak berjumpa. Berbagai moda transportasi dipergunakan untuk menuju kampung halaman, mulai dari pesawat udara, kapal laut, keret api, dan kendaraan bermotor (mobil dan sepeda motor). EASindo Newsletter edisi kali ini akan mengulas mengenai bahaya kelelahan (fatigue) terutama pada pengemudi kendaraan bermotor.
Pengemudi kendaraan bermotor menempuh ratusan kilometer yang memakan waktu belasan jam bahkan lebih pada saat mudik. Kelelahan secara signifikan meningkatkan risiko kecelakaan lalu-lintas yang dapat berakibat fatal. Kelelahan membuat kita lengah atas apa yang terjadi di jalan dan menurunkan kemampuan kita untuk merespon dengan cepat dan aman jika ada bahaya disekitar kita. Kelelahan pada pengemudi dipercaya berkontribusi lebih dari 30% atas kecelakaan lalu lintas.
Kelelahan tidak hanya masalah pada perjalanan jarak jauh tapi juga bisa menjadai masalah pada perjalanan jarak dekat. Hal ini dapat terjadi bila pengemudi memang sudah dalam keadaan kelelahan karena pekerjaan, kurang tidur karena berbagai sebab, gangguan tidur (sleep apnoea) atau kegiatan fisik lainnya.
Penyebab Kelelahan (Fatigue) :
Kurang tidur yang berkualitas (kebanyakan orang butuh tidur selama 7-8 jam pada malam hari)
Mengemudi pada waktu normalnya Anda tidur (misalnya pada malam hari)
Ganguan tidur (misalnya sleep apnoea atau henti nafas pada saat tidur).
Gejala-gejala Kelelahan (Fatigue) Kelelahan mudah untuk dideteksi, dengan gejala-gejala antara lain sebagai berikut:
Menguap
Kemampuan mengemudi menurun misalnya pergantian kopling yang tidak lancar, tidak menjaga jarak yang cukup dengan kendaraan lain
Mata merah atau mata berat
Melamun dan tidak konsentrasi
Reaksi yang lambat
Tidak sabaran
Bagaimana Kelelahan (Fatigue) Mempengaruhi Anda Mengemudi? Kelelahan memberikan pengaruh yang besar pada Anda pada saat mengemudi dan dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk mengemudi dengan aman, mirip dengan pengaruh alkohol. Penelitian menunjukkan bahwa terjaga selama 17 jam mempunyai efek yang sama pada kemampuan mengemudi Anda seperti konsentrasi alkohol dalam darah (BAC: Blood Alcohol Concentration) sebanyak 0.05. Mengemudi tanpa tidur selama 24 jam mempunyai efek yang sama dengan BAC 0,1 (atau dua kali lipat batas legal).
Kelelahan merusak proses mental dan kemampuan dalam membuat keputusan, pengemudi dapat mengalami "micro-sleep" tanpa menyadarinya. Ini mungkin terjadi hanya beberapa detik saja, namun pada situasi dimana dibutuhkan tindakan mengemudi yang penting seperti berbelok, berhenti atau melakukan pengereman, berpindah lajur jalan, maka konsekuensinya bisa fatal.
Bagaimana Mencegah Kelelahan Mengemudi?
Satu-satunya cara menyelesaikan masalah kelelahan adalah dengan tidur. Jangan mengemudi pada saat lelah atau ikuti pedoman ini untuk mencegah kelelahan.
Tidur malam yang cukup dan berkualitas sebelum mengemudi
Jangan mengemudi lebih dari 8 – 10 jam per hari
Lakukan istirahat secara teratur – setidaknya setiap 2 jam
Mengemudi secara bergantian
Jangan mengkonsumsi alkohol
Jika Anda sedang mengkonsumsi obat, pastikan tidak ada pengaruh terhadap tugas mengemudi
Hindari mengemudi pada waktu normalnya Anda tidur (misalnya pada malam hari)
Jika Anda merasa kelelahan ketika sedang mengemudi:
Berhenti di tempat yang aman dan tidur (20 menit)
Ganti pengemudi
Jika Anda mengemudi jarak pendek, minum kopi (karena efek kafein tidak bertahan lama). Perlu diingat kafein tidak baik bagi beberapa orang dan dapat membahayakan
INGAT! TIDUR ADALAH SATU-SATUNYA CARA MENGATASI KELELAHAN.
Referensi:
Newsletter dapat diunduh di sini.