Tentang Audiometri
Edisi Januari 2016
Pemeriksaan pendengaran pada para calon tenaga kerja dan tenaga kerja sangat diperlukan untuk keselamatan tenaga kerja dan pemberi kerja di kemudian hari. Pemeriksaan yang popular dan sering dilakukan yaitu pemeriksaan audiometri nada murni. Jenis pemeriksaan tersebut dapat bersifat skrining atau diagnostik tergantung dari keperluan/ kepentingan masing-masing perusahaan dan bersifat subjektif. Seringkali kita mendapatkan hasil yang kurang memuaskan dari hasil pemeriksaan tersebut karena pada saat pemeriksaan biasanya tanpa dilalui dengan persiapan dan pemeriksaan pendahuluan sebelum dilakukan pemeriksaan audiometri. Bila hal tersebut tidak dilakukan, maka masalah atau kelainan yang terdapat pada hasil audiometri tidak dapat kita antisipasi dan hasil pemeriksaan menjadi tidak berguna.
Adapun persiapan sebelum dilakukan pemeriksaan antara lain: menghindari bising dalam jangka waktu tertentu, tidak sedang sakit seperti batuk pilek, tidak keluar cairan dari telinga dan lain-lain. Pemeriksaan pendahuluan seperti melihat kesiapan pasien, bentuk daun telinga, apakah tampak kelainan di depan atau dibelakang telinga, pemeriksaan otoskopi untuk melihat apakah terdapat radang pada liang telinga, kotoran telinga,gendang telinga utuh / perforasi dan lain-lain.
Bila terdapat hal-hal yang tidak sesuai pada persiapan dan pemeriksaan pendahuluan, sebaiknya ditunda pemeriksaan dan diobati bila membutuhkan penanganan medis. Apabila tetap dilakukan maka kita sudah siap dengan hasil yang tidak sesuai/ abnormal yang akan tersimpan pada database perusahaan. Pemeriksaan skrining hanya dilakukan pemeriksaan pada hantaran udara dan hanya pada frekuensi tertentu. Sedangkan pada pemeriksaan diagnostik dilakukan pemeriksaan hantaran udara, hantaran tulang dan masking hantaran udara/ tulang.
Perbedaan hasil pada pemeriksaan ini adalah, pada pemeriksaan skrining kita tidak dapat membedakan apakah kelainan tersebut bersifat tuli konduktif, tuli saraf atau tuli campur. Pada pemeriksaan tersebut hanya didapatkan ambang dengar pada tiap telinga yang diperiksa. Pada pemeriksaan diagnostik kita dapat membedakan jenis ketulian dan ambang dengar. Apabila persiapan dan pemeriksaan pendahuluan tidak dilakukan, kemungkinan akan didapakan ambang dengar yang tidak baik, tuli konduktif, tuli saraf atau tuli campur. Maka diharapkan pemeriksa dapat mempelajari dan memahami rangkaian persiapan dan teknik dalam pemeriksaan audiometri sehingga menghasilkan audiogram yang dapat dipercaya dan dipertanggung jawabkan demi kebaikan calon pekerja, pekerja dan perusahaan. **
Newsletter dapat diunduh di sini.